1. 1. Pengertian Manajemen
-
Definisi
Manajemen
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara
universal manajemen adl penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran
dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe
organisasi profit maupun non profit.
-
Manajemen
Sebagai Ilmu Dan Seni
Manajemen itu perpaduan antara ilmu dan seni. Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di
dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada
hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk
mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.Seni dalam manajemen yaitu membentuk
manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa
anda.
2. 2. Manajemen dan Manajer
-
Tingkatan
Manajemen
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3
tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur,
direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah
konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk
dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya
keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer
bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan.
Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan
oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian
yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik,
pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas
produksi, mandor.
- Fungsi-fungsi
manajemen
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1. Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya,
setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis.
Fungsi
Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan
dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien
guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
- Keterampilan-keterampilan
Manajerial
1. Keterampilan konsepsual
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup
kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan,
menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari bermacam-macam
sumber.
2. Keterampilan kemanusiaan
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi
orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan
keterampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya
dalam pencapaian tujuan.
3. Keterampilan administrative
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan.
Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur,
mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya. Keterampilan administrative
ini adalah suatu perluasan dari keterampilan konsepsual. Manajer melaksanakan
keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrative dan
kemanusiaan.
4. Keterampilan teknik
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan,
prosedur-prosesudr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti
akuntansi, produksi, penjualan atau pemesinan dan sebagainya.
3. 3. Evolusi Teori Manajemen
- Teori
Manajemen Klasik
Robert Owen(1771-1858)
Robert owen adalah manajer pabrik pemintalan kapas di new
lanark, skotlandia. Robert bowen melakukan pengamatan dan hasil pengamatannya
adalah bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik maka akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga
kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat dengan baik (adanya
kompensasi, kesehatan, tunjangan, dsb) oleh pimpinan perusahaan maka akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan. Atas penelitiannya robert owen dikenal
sebagai bapak manajemen personalia. Robert owen juga salah seorang pendiri
gerakan koperasi konsumsi.
Charles babbage(1792-1871)
Charles babbage adalah seorang profesor matematika dari
inggris yang menaruh minat pada bidang manajemen yaitu pada operasi operasi
pabrik yang dilakukan secara efisien. Dia percaya aplikasi prinsip ilmiah pada
proses kerja akan menaikan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan
biaya, karna pekerjaan yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Perhatiannnya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division
of labour) yang mempunyai beberapa keunggulan :
1.Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman baru
2. banyaknya waktu yang terbuang bila sesorang berpindah
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan
pekerjaan barunya sehingga menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk
itu perlu dilakukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang
pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya
4. adanya perhatian pada pekerjaannya, sehingga dapat
meresapi alat alatnya karena perhatianya pada itu itu saja.
Kontribusi lain dari Charles babbage yaitu menciptakan mesin
hitung (calculator) mekanis yang pertama, mengembangkan program permainan
komputer, membuat skema perencanaan pembagian keuntungan, dll.
- Teori
Perilaku
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu
perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada
orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku
The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan
memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x
atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah
makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil
untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan
hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam
serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat
manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu
terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian
serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki
kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan
prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan
segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Penelitian teori x dan y menghasilkan teori gaya
kepemimpinan ohio state yang membagi kepemimpinan berdasarkan skala
pertimbangan dan penciptaan struktur. Teori Z dapat anda baca di artikel lain
di situs organisasi.org ini. Gunakan fasilitas pencarian yang ada untuk
menemukan apa yang anda butuhkan.
- Teori
Kuantitatif
Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak
Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang
sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Team Riset Operasi
(Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Team ini terdiri dari ahli
matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan
terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian
meniru, membentuk team riset operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer
digunakan untuk menghitung model-modek matematika yang dikembangkan.
Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian
diaplikasikan ke Industri. Industri juga mengalami per-kembangan pesat dengan
persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi
dipecahkan dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi diperlukan
dalam hal ini. Beberapa model riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang
digunakan untuk merencanakan proyek, teori antrian untuk memecahkan persoalan
antrian.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif.
Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi
manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian
persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis
break-even, programasi lenier (linear programming). Manajemen operasi sering
dianggap sebagai aplikasi dari riset operasi.
Sumbangan Teori Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan
dan pengendalian. Model-model yang dikembangkan sangat sesuai untuk fungsi
tersebut. Sebagai contoh, model CPM bermanfaat untuk perencanaan dan pengen
dalian proyek. Pendekatan tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen
yang kompleks. Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks
dapat disederhana kan menjadi model matematika. Meskipun nampaknya model
matematika dengan formula-formula yang sulit dimengerti sangat kompleks, tetapi
model tersebut bermaksud menyederhanakan dunia nyata yang sangat kompleks.
Dengan model matematika, faktor-faktor yang penting dapat dilihat dan diberi
perhatian ekstra.
Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit
dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga
tidak melihat persoalan peri laku dan psikologi manusia dalam organisasi.
Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya.
Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan
sumbangan yang lebih berarti.
4. Manajemen
dan Lingkungan Eksternal
Definisi
Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO DAN MAKRO
Lingkungan Ekstern Mikro
Lingkungan ekstern mikro terdiri dari:
1. Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa
dukungan pelanggan.
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau
jasa kepada pelanggan.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan
dan sumber informasi kepada perusahaan lain.
4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin
kompleks.
5. Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti
bank-bank komersial, bank-bank instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi
termasuk pasar modal.
Lingkunan Ekstern Makro
Lingkungan ekstern makro terdiri dari:
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang
beroperasi di dalamnya.
2. Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output).
3. Politik Hukum
Komponen politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan
pemerintah yang mengatur perilaku usaha.
4. Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku,
sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu.
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
1. Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari bermacam-macam sumber.
2. Keterampilan kemanusiaan
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
3. Keterampilan administrative
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari keterampilan konsepsual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrative dan kemanusiaan.
4. Keterampilan teknik
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosesudr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau pemesinan dan sebagainya.
Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian diaplikasikan ke Industri. Industri juga mengalami per-kembangan pesat dengan persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi dipecahkan dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi diperlukan dalam hal ini. Beberapa model riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang digunakan untuk merencanakan proyek, teori antrian untuk memecahkan persoalan antrian.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi lenier (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai aplikasi dari riset operasi.
Sumbangan Teori Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Model-model yang dikembangkan sangat sesuai untuk fungsi tersebut. Sebagai contoh, model CPM bermanfaat untuk perencanaan dan pengen dalian proyek. Pendekatan tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhana kan menjadi model matematika. Meskipun nampaknya model matematika dengan formula-formula yang sulit dimengerti sangat kompleks, tetapi model tersebut bermaksud menyederhanakan dunia nyata yang sangat kompleks. Dengan model matematika, faktor-faktor yang penting dapat dilihat dan diberi perhatian ekstra.
Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan peri laku dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.
5. Tanggung Jawab Sosial Manajer
DIMENSI ETIKA DAN MANAJEMEN
Etika adakah pandangan , keyakinan & nilai akan sesuatu yg baik &
buruk, benar & salah (Griffin)
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yg memenuhi
kriteria etika
TIGA PANDANGAN TENTANG PERILAKU YANG ETIS :
1. Utilitarian views
Perilaku yg etis ,perilaku yg akan memberikan kebaikan terbesar bagi sbg besar
orang.
2. Individualisme views
Perilaku yg etis, perilaku yg dlm jangka panjang memberikan kepentingan bagi
diri sendiri.
3. Moral-rights view
Perilaku yg etis, perilaku yg menghargai hak asasi manusia yg dianut oleh
semua orang.
Sumber :
http://faturrozifirman.blogspot.com/2012/01/definisi-manajemen-manajemen-sebagai.html
http://dandyadventures.blogspot.com/2011/11/teori-manajemen-klasik.html
http://desturyuzaki.blogspot.com/2012/01/pengertian-lingkungan.html
http://blog.re.or.id/definisi-manajemen.html
http://blog.re.or.id/definisi-manajemen.html
http://firmanaidin.blogspot.com/2010/01/manajemen-sebagai-ilmu-dan-seni.html